Di suatu hari, Ali dan Indra duduk di pinggir lapangan selama istirahat sekolah. Mereka berdua adalah teman sekelas di kelas 12, dan mereka telah menyadari bahwa teman mereka, Andi, telah absen selama seminggu.
Alkisah, hiduplah seorang anak yatim bernama Malin Kundang. Ia hidup bersama ibunya dalam keadaan serba susah. Hingga pada suatu hari, ia memutuskan untuk merantau. Di perantauaannya, ia bekerja keras hingga kaya raya dan menikah dengan seorang gadis dari desa tempatnya kini tinggal.
Momon adalah kakak dari Maman yang selalu melarang adiknya untuk menunjukkan kemampuan sihirnya pada teman-temannya. Tapi karena Maman memiliki kemampuan yang lebih besar dari pada sang kakak, Maman akhirnya malah semakin menjadi-jadi dan tidak mengindahkan himbauan dari sang kakak.
Hingga tanpa orang sadari anak itu mencabut lidi tersebut dan keluarlah air dan menjadi mata air, semakin lama air yang keluar semakin deras hingga menenggelamkan daerah itu, hingga menjadi telaga yang di beri nama rawa pening.
Saat itu Inaq masih belum menyadari jikalau anaknya dalam masalah. Ia berfikir kedua anakknya telah berhenti menangis. Ia memutuskan untuk melihat anaknya. Betapa kagetnya Inaq Lembain melihat anknya sudah tidak ada. Batu yang dipakai kedua anakknya menjadi begitu tinggi menembus awan.
Melansir dari berbagai sumber, berikut ini merupakan kumpulan cerpen singkat dan menarik yang bisa kamu simak, House Folks.
Setelah menentukan tema hingga penokohan, selanjutnya kamu harus menentukan depth latar dari cerita.
Namun para guru dan Herman dengan kawan- kawannya menjadi terkejut untuk kedua kalinya. Betapa tidak. Persoalan yang satu belum selesai, muncul peristiwa lain yang sejenis. Kali ini uang yang diambil milik Tono. Dua ribu rupiah. Padahal waktu itu semua murid kelas lima sedang berolahraga.
“Tenanglah wahai raja hutan, aku tidak akan menyakitimu apalagi membunuhmu. Aku akan membantu melepaskan kayu yang tertancap di punggungmu.”
Alangkah kaget dan senangnya Topan ketika ia berangkat ke sekolah dan bertemu dengan si kakek yang duduk bersamanya waktu itu ternyata adalah kepala sekolah dari sekolah tempatnya ia akan belajar.
Di sebuah desa tinggallah seorang anak bernama Topan dengan ibunya. Topan dan ibunya tidak punya banyak harta, ibunya bekerja sebagai pedagang sayur di pasar dan Topan membantu ibunya dengan menggembalakan kambing milik saudagar di desanya.
Cerita fiksi adalah sebuah karya sastra yang berisi cerita karangan berdasarkan angan-angan atau imajinasi dari penulis.
Kakek Bori menjaga kapal, kemudian Lubi dan teman-teman memancing ikan. Waktu pun sudah mulai sore, ikan yang dipancing pun banyak hingga ember yang disiapkan Kakek Bori penuh dengan ikan. Kapal pun dibawa ke tepian danau.
Dan yang bisa mengubahnya hanyalah orang yang membacakan mantra untuk mengubah benda menjadi batu atau Cerpen Fiksi Maman sendiri. Karena Ia telah berubah menjadi batu maka Ia tidak bisa mengucapkan mantra itu kembali.